MALANG – (14/12/2024) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang menggelar Rapat Kerja (Raker) di Hotel Santika pada Sabtu, 14 Desember 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengurus harian dan perwakilan dari masing-masing komisi MUI. Selain mengevaluasi program kerja tahun 2024 dan merancang program kerja tahun 2025, Raker kali ini juga membahas berbagai persoalan umat yang menjadi perhatian serius.
Beberapa isu utama yang diangkat dalam diskusi antara lain masalah kesehatan mental (mental health), maraknya kafe yang beroperasi hingga tengah malam, tempat hiburan malam, serta degradasi moral generasi muda. Ketua MUI Kota Malang, yang diwakili oleh Dr. KH. M Qusyairi, M.Pd., menekankan pentingnya kehadiran MUI sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks.
“Persoalan seperti kesehatan mental dan degradasi moral harus mendapat perhatian serius. Generasi muda adalah aset bangsa, dan kita perlu membimbing mereka agar tetap berada di jalan yang benar,” ujar Dr. KH. M Qusyairi dalam sambutannya. Ia juga menyerukan pentingnya program yang lebih relevan dengan kebutuhan umat di Kota Malang.
Lebih lanjut, Dr. KH. M Qusyairi menambahkan bahwa semua program kerja yang dirancang untuk tahun 2025 harus mampu menjawab persoalan umat dengan pendekatan yang lebih langsung dan bermanfaat. Ia menyoroti perlunya inovasi dalam penyampaian dakwah, termasuk pemanfaatan teknologi untuk menjangkau generasi muda.
Isu maraknya tempat hiburan malam dan kafe yang buka hingga larut malam juga menjadi perhatian dalam diskusi. Para peserta rapat menilai bahwa fenomena ini berpotensi memengaruhi pola hidup generasi muda. MUI Kota Malang berencana untuk menggandeng pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dalam mengatasi persoalan ini melalui kampanye kesadaran dan penguatan moral.
Sementara itu, terkait kesehatan mental, MUI mengusulkan program khusus berupa edukasi kepada masyarakat dan dukungan psikologis berbasis nilai-nilai Islam. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat, terutama generasi muda, mengatasi tekanan hidup di era modern. “Kesehatan mental adalah bagian dari kesejahteraan umat yang harus menjadi perhatian kita bersama,” tambah salah satu peserta Raker.
Rapat kerja ini menghasilkan komitmen bersama untuk menjadikan MUI Kota Malang sebagai lembaga yang responsif terhadap dinamika sosial. Dengan rancangan program kerja yang lebih strategis, MUI berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat, khususnya dalam menghadapi isu-isu sosial yang mendesak.